Menimbang betapa kecilnya pasukan yang dibawa tatkala memulai ekspedisi, penaklukannya atas suatu negeri yang berpenduduk juta betul-betul suatu prestasi kemenangan militer yang luar biasa. Satu-satunya penaklukan atas negeri berpenduduk yang begitu besar hanyalah yang dilakukan Fransisco Pizarro atas . Sudah jamak jika orang bertanya-tanya bagaimana bisa dan mengapa bisa berhasil. Memang, kuda dan senjata api yang dimilikinya suatu faktor penyebab. Tetapi, dihitung dari jumlahnya yang tidak besar tidaklah cukup sebanding dengan hasil sukses yang diperolehnya. (Perlu dicatat, dua ekspedisi terdahulu tak satu pun yang berhasil menetap dan membuat penaklukan permanen). Sudah barang tentu kepemimpinan yang melekat pada diri , keberanian serta kemantapan tekadnya merupakan penyebab utama kesuksesan. Faktor lain yang tak kurang pentingnya adalah kemahiran diplomasinya. bukan saja menghindar mendorong orang-orang bersatu melawannya, tetapi dia berhasil membujuk sejumlah orang-orang bergabung dengannya menghadapi juga dibantu oleh dongeng mengenai Quetzalcoatl. Menurut dongeng , ini sudah keluarkan perintah kepada orang-orang dalam hal pertanian, pertambangan dan pemerintahan. Sang itu orangnya tinggi besar, berkulit putih dan berjanggut tebal. Sesudah berjanji mengunjungi lagi orang-orang , dia berangkat lewat "lautan timur" yakni Teluk . Buat Montezuma ini jangan-jangan -lah yang kembali dan ini jelas sekali tercermin dalam tingkah lakunya. Dengan sendirinya, reaksi Montezuma menghadapi penjajah lemah dan tak punya pendirian tegas. Faktor terakhir kesuksesan adalah keteguhan agamanya. Buat kita tentu saja penyerbuan tak bisa tidak satu tindak agresi yang tiada maaf. Satu perbuatan keji tanpa adab. Sebaliknya . Dia anggap dan yakin apa yang dilakukannya itu bisa dibenarkan secara moral. Dia bisa berkata dan memang begitu dilakukannya dengan bersungguh-sungguh kepada serdadu-serdadunya bahwa mereka pasti menang karena mereka berada di pihak yang benar dan karena mereka berjuang di bawah panji-panji Salib. Motivasi memang bersungguh-sungguh dan polos. Bukan sekali dua kali mempertaruhkan risiko kesuksesan ekspedisinya dengan percobaan berbahaya tanpa perhitungan untung-rugi untuk mengkristenkan orang-orang Kendati seorang diplomat jempolan ketika berunding dengan , dia tidak selalu berhasil dalam pergulatan politis dengan lawan-lawannya sesama . menghadiahkannya tanah-tanah yang membuatnya kaya raya serta mengangkatnya jadi bangsawan tetapi menggesernya dari kedudukan selaku Gubernur . pulang ke tahun 1540 dan menghabiskan tujuh tahun sisa umurnya mengajukan usul-usul kepada supaya sang baginda berkenan mengembalikan kedudukannya di " Baru." Usaha ini sia-sia belaka. Tatkala tutup umur ditahun 1547 dekat Serville, , dia merupakan seorang hartawan tetapi dirundung pelbagai kegagalan. Tanah perkebunannya yang luas di diwariskan kepada puteranya. Bahwa punya pembawaan serakah dan ambisius, bukanlah rahasia lagi. Seorang pengagum yang mengenalnya dari dekat melukiskannya selaku seorang yang kejam, congkak, serampangan, slebor dan gemar bikin onar. Tetapi berbarengan dengan itu pun punya tabiat yang mengagumkan: berani, penuh kepastian, dan cerdas. Umumnya dia berwatak menyenangkan. Meski seorang pemimpin militer yang teguh, dia tidak ganas tanpa alasan. Beda dengan Pizarro yang umumnya dibenci, bergaul rapat dengan orang-orang dan mencoba memerintah mereka dengan kebijakan dan bukan dengan tangan besi. berwajah rupawan dan menawan, pokoknya selalu jadi inceran lirikan sudut mata wanita.
7 tahun yang lalu