itu sebetulnya nama samaran. Bisnis Pulsa ik Murah Nama yang diberikan bapaknya ketika dia diseret keluar oleh bidan adalah . Siapa pun panggilannya, yang jelas dia tokoh terkemuka pembaharu . Fungsinya tidak cuma dwi, tetapi jauh lebih banyak dari itu: penyair, penulis drama, penulis esai, penulis cerita pendek, ahli sejarah, dan . Dia betul-betul juru bicaranya pemikiran bebas liberal. lahir tahun 1694 di dari keluarga menengah, dan ayahnya seorang ahli . Di masa mudanya belajar di perguruan Jesuit Louis-le-Grand di . Selepas itu dia belajar sebentar tetapi kemudian ditinggalkannya. Selaku remaja di dia dikenal cerdas, pandai humor tingkat tinggi dan tersembur dari mulutnya kalimat-kalimat satire. Di bawah ancient regime alias pemerintahan lama, tingkah laku macam itu bisa mengundang bahaya. Dan betul saja! Karena ucapan-ucapannya yang mengandung dia ditahan "diamankan" di penjara Bastille. Hampir setahun penuh dia meringkuk di situ. Tetapi dia tidak sebodoh pemerintah yang menjebloskannya. Dia bukannya bengong-bengong seperti orang bego, tetapi disibukkannya dirinya dengan menulis sajak-sajak kepahlawanan Henriade yang kemudian dapat penghormatan tinggi. Tahun 1718, tak lama sesudah menghirup udara bebas, drama Oedipe-nya diprodusir di dan merebut sukses besar. Di umur dua puluh empat tahun sudah jadi orang termasyhur, dan dalam sisa enam puluh tahun hidupnya dia betul-betul jadi jagonya kesusasteraan punya kepintaran ganda yang langka: pintar dalam hubungan uang dan pintar dalam hubungan ucapan. Tak heran jika setingkat demi setingkat dia menjadi seorang yang hidup bebas dengan kantong penuh uang. Tetapi tahun 1726 dia dapat kesulitan. sudah menempatkan dirinya selaku orang yang cerdas dan brilian dalam adu pendapat, bukan saja menurut ukuran jamannya tetapi mungkin untuk ukuran sepanjang jaman. Tetapi, dia kurang supel dan rendah hati yang oleh kalangan aristokrat dianggap suatu persyaratan yang mesti dipunyai oleh seorang kebanyakan seperti dia. Hal ini menyebabkan pertentangan antara dengan kaum aristokrat, khususnya Chevalier de Rohan yang dikalahkan oleh kecerdasan dalam adu kata. Selang beberapa lama, Chevalier mengupah tukang-tukang pukul mempermak dan menjebloskannya lagi kedalam penjara Bastille. dibebaskan dari situ dengan syarat dia mesti meninggalkan . Karena itu dia berkeputusan menyeberang ke dan tinggal di sana selama dua setengah tahun. Tinggalnya dia di rupanya merupakan titik balik dalam kehidupan . Dia belajar bercakap dan menulis dalam bahasa dan karenanya menjadi terbiasa dengan karya-karya besar orang masyhur seperti John Locke, Francis Bacon, Isaac Newton dan William Shakespeare. Dia juga berkenalan secara pribadi dengan sebagian besar cerdik cendikiawan masa itu. amat terkesan dengan Shakespeare dan pengetahuan serta empirisme, faham yang berpegang pada perlunya ada percobaan secara praktek dan bukannya berpegang pada teori melulu. Tetapi, dari semuanya itu yang paling mengesankannya adalah sistem . Demokrasi dan kebebasan pribadi memberi kesan yang amat berlawanan dengan apa yang saksikan di . Tak ada bangsawan bisa mengeluarkan letre de cachet yang dapat menjebloskan ke dalam bui. Sebab, kalau toh dia ditangkap secara semena-mena, perintah pembebasan segera diperolehnya. Bisnis Pulsa ik Murah
7 tahun yang lalu