Minimnya Tiket Pesawat penumpang yang terangkut tersebut, diakui Manajer Garuda wilayah Eropa dan Timur Tengah Iswandi Said, hanya berlangsung hingga pekan kedua Juni 2010. Ketika itu masyarakat Eropa masih digandrungi suasana babak penyisihan Piala Dunia sehingga mereka memilih bertahan di negaranya masing-masing. Akan tetapi, mulai awal Juli 2010, pembelian Tiket Pesawat Garuda Indonesia dari Amsterdam menuju Jakarta, atau sebaliknya cenderung meningkat. "Jumlah kursi yang terisi dalam setiap penerbangan rata-rata 70 persen. Volume ini masih bisa ditingkatkan lagi karena wisatawan dari Eropa mulai ingin menggunakan Garuda, sebab ada kemudahan melakukan sambungan penerbangan ke berbagai kota di Indonesia," jelas Iswandi. Memang manajemen Garuda bukanlah orang-orang baru dalam bisnis penerbangan. Tidak sedikit di antara mereka yang memiliki segudang pengalaman dalam bisnis ini. Akan tetapi, perlu terus diingatkan agar mereka terus berkreasi guna meraih sukses di kawasan tersebut. Sukses Garuda otomatis nama Indonesia pun terdongkrak. Untuk Lebaran, Garuda Indonesia tambahkan 23.716 kursi penerbangan. Untuk persiapan menghadapi lonjakan jumlah penumpang pesawat terbang, maskapai penerbangan Garuda Indonesia berencana menambahkan Tiket Pesawat penerbangan. Penambahan kursi ini dilakukan pada rute penerbangan Jakarta-Denpasar, Jakarta-Yogyakarta, Jakarta-Solo, Surabaya-Denpasar, Jakarta-Padang, Jakarta-Medan, dan Jakarta-Singapura. Dalam upaya mengantisipasi permintaan pasar, mulai 10-16 September 2010, Garuda Indonesia akan menambah lebih dari 23.700 kursi. Rute penerbangan yang mendapat penambahan tempat duduk adalah Jakarta-Denpasar, Jakarta-Yogyakarta, Jakarta-Solo, Surabaya-Denpasar, Jakarta-Padang, Jakarta-Medan, dan Jakarta-Singapura. "Penambahan kapasitas itu melalui dua cara, yaitu penambahan frekuensi (extra flight) dan melalui penggantian pesawat lebih besar," kata VP Corporate Communications Garuda Pujobroto, Selasa (10/8/2010) di Jakarta. Rute penerbangan yang mendapat penambahan frekuensi adalah Jakarta-Padang dengan 10 penerbangan tambahan (extra flight) menggunakan B 737-400 (kapasitas 124 kursi), Jakarta-Yogyakarta mendapat sembilan penerbangan tambahan dengan B 737-800 (kapasitas 150 kursi), Jakarta-Solo mendapat empat penerbangan tambahan dengan B 737-800 (kapasitas 150 kursi), serta Surabaya-Denpasar mendapat tiga penerbangan tambahan menggunakan B 737-800 (kapasitas 150 kursi). Pada rute Jakarta-Denpasar, Garuda Indonesia melaksanakan penerbangan tambahan sebanyak 18 kali menggunakan B 737-800NG (kapasitas 150 kursi) serta mengganti jenis pesawat pada sembilan penerbangan dari B-737-800 (kapasitas 150 kursi) menjadi B 747-400 (405 kursi).
7 tahun yang lalu