BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Penduduk Pulau Bunyu yang multi etnis

Penduduk Pulau Bunyu yang multi etnis. Info sangat penting tentang Penduduk Pulau Bunyu yang multi etnis. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Penduduk Pulau Bunyu yang multi etnis

Penduduk Pulau Bunyu yang multi etnis
Bisnis Tiket Pesawat
Penduduk pulau Bunyu saat ini berjumlah sekitar 9.920 jiwa. Dan sebagian besar pemukiman penduduk terpusat di bagian tenggara pulau. Penduduk asli pulau ini adalah suku Tidung. Tapi setelah masuknya industri minyak dan gas bumi di pulau Bunyu para pendatang dari daerah lain telah membuat masyarakat Bunyu menjadi lebih beragam. Komposisi etnik masyarakat pulau Bunyu begitu heterogen. Tapi stastik sekarang menunjukkan bahwa mayoritasnya adalah dari etnik Jawa dan Sulawesi Selatan kemudian disusul etnik lainnya. Keberagaman etnik ini tidak menjadi kendala dalam pergaulan sehari-hari. Sebagian besar dari pendatang memang sudah menetap di Bunyu sejak lama. Sebutan yang ada sekarang adalah orang Bunyu, bukan orang dari etnik lainnya. Sejak beberapa puluh tahun sebagian besar masyarakat Bunyu bekerja sebagai karyawan Pertamina. Sebuah industri migas yang telah dimulai sejak tahun 1929 ini memang menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Setelah kilang methanol diambil alih oleh Medco Energi, maka saat ini ada dua perusahaan nasional di pulau Bunyu yaitu PT. Pertamina Field Bunyu dan beberapa perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di pulau ini. Tentu saja tidak semua penduduk bekerja pada dua perusahaan ini. Sebagian berkarier sebagai pegawai negeri, pedagang, nelayan dan petani. Dan saat ini penambangan batu-bara juga sudah ikut berkiprah di Bunyu sehingga memberikan kesempatan kerja yang lebih banyak lagi bagi masyarakat pulau Bunyu. Pulau Bunyu juga mempunyai beberapa tempat wisata. Barangkali yang pantas untuk disebutkan misalnya pantai Nibung dan pantai Sei Kura. Kedua pantai ini memang sudah biasa menjadi tempat berekreasi bagi masyarakat Bunyu. Bahkan di pantai Nibung beberapa kali pernah diadakan kegiatan Pesta Pantai yang kabarnya akan dijadikan agenda reguler. Gazebo Nibung Lama barangkali bisa ditambahkan juga sebagai tempat wisata di pulau Bunyu. Di tempat ini ada banyak pohon cemara yang membuat suasana jadi sejuk dan dibatasi oleh tebing pantai Nibung yang diberi pagar pipa besi sebagai pengaman. Ada juga satu tempat yang secara tidak resmi telah menjadi tujuan sebagian masyarakat Bunyu untuk sekedar jalan-jalan cari angin. Terutama pada sore dan malam hari. Dermaga Tidung. Dermaga ini sudah pernah saya ceritakan pada tulisan Untuk ukuran kota kecamatan di sebuah pulau kecil sebenarnya Bunyu memiliki beberapa sarana dan fasilitas yang cukup memadai. Disini tersedia 2 pasar yang buka setiap hari dan beberapa toko, sebuah bank swasta nasional (Mandiri), puskesmas, PDAM, PLN, dan beberapa fasilitas lainnya untuk masyarakat Bunyu. Tersedia dermaga SDF untuk transportasi antar pulau. Tapi berhubung pendangkalan akibat arus laut, kegiatannya sebagian besar dipindahkan ke dermaga Tidung. Demikian sekilas gambaran tentang pulau Bunyu. Tempat tulisan ini dipublikasikan. Sebuah pulau kecil yang punya sejarah panjang explorasi minyak dan pengolahan gas bumi. Dan tidak sedikit sumbangannya untuk penghasilan Negara. Baru saja saya pulang dari menghadiri rapat pemilihan Ketua RT.14 RW.05 Desa Bunyu Selatan Kecamatan Bunyu. Acara ini diselenggarakan di Gedung Posyandu "Kenanga Patra" yang terletak tidak jauh dari rumah dinas saya di perumahan Sei Kura, perumahan karyawan Kilang Methanol Bunyu. Sampai di rumah pukul 21.35, hidupkan personal komputer dan mulai mengetik tulisan ini. Ceritanya untuk mengisi kolom jurnal di weblog Bunyu Online ini. Hajatan tersebut dimulai pada pukul 20.00 WITE, tepat sesuai jadwal yang tercantum pada undangan. Kebetulan tadi sore diantar sendiri oleh pak Suyoto, pelaksana tugas Ketua RT di lingkungan kami. Sebenarnya Ketua RT yang definitif dijabat oleh pak Mursidi. Karena satu dan lain hal beliau menyatakan untuk mengundurkan diri. Dan untuk sementara tugas sebagai pelaksana Ketua RT dilakukan oleh pak Suyoto. Dan undangan rapat ini bertujuan untuk menetapkan atau mengangkat Ketua RT beserta perangkatnya untuk masa kepengurusan hingga tahun 2009 nanti. Seperti kebanyakan di berbagai tempat di Indonesia, setiap ada acara kumpul-kumpul selalu berlangsung dengan suasan keakraban, kekeluargaan. Apalagi mayoritas penghuni di RT kami hampir semuanya adalah bekerja sebagai karyawan Kilang Methanol Bunyu. Sepanjang pertemuan sering diselingi dengan canda. Rapat dibuka oleh pak Suyoto yang kemudian dibantu pak Kaswadi, Ketua RW di lingkungan kami. Setelah acara diisi dengan pengarahan oleh dua rekan tersebut, selanjutnya kami membicarakan inti dari rapat malam ini. Berhubung lingkungan di RT kami terbagi menjadi tiga blok, kami menyepakati agar setiap blok ditunjuk satu orang sebagai calon Ketua RT mewakili bloknya masing-masing.


Powered By : Blogger